Senin, 12 September 2016

Suka Duka Berbisnis dan Cara Menyikapinya

Aku dilahirkan dari keluarga pedagang. Bapakku pedagang soto. Paklik, pakde, dan beberapa kerabat juga pedagang pecel lele dan ayam goreng. Jadi, sebagian besar keluargaku adalah pengusaha. Pengusaha makanan khas kampung kelahiran, Lamongan.

Tempat usaha keluargaku mangkal di kaki lima. Di pasar, di pinggir jalan, atau di depan rumah. Pernah juga mangkal di aneka pameran, misalnya di PRJ saat Jakarta Fair, di jalur Pantura saat musim mudik tiba. Atau di area wisata seperti Pangandaran, Senayan, dan lainnya. Tapi, itu dulu saat bapakku masih ada. Sekarang, meskipun aku belum meneruskan usaha sotonya, jiwa berdagangnya masih mengalir dalam darahku.

Aku belajar banyak banget dari bapak dan emak. Bagaimana beliau totalitas dalam menjaga kualitas usahanya. Kebersihan dan rasa sangat diperhatikan. Ortuku menjaga banget, nggak boleh kalau di warung ada yang main tusuk gigi, sisiran, dan lain-lain. Nasi nggak putih atau kurang pulen aja disuruh masak lagi. Padahal, untuk makan sehari-hari ya apa adanya aja, nggak seidealis itu. Kalau ada pelanggan yang nggak habis makan, suka bapak tanya apanya yang kurang. Dari situ aku belajar bagaimana beliau menjaga kualitas warung sotonya.

Aku juga belajar, bagaimana ketika usaha bapak bangkrut. Mangkal di kaki lima yang biasa per hari dapet sekian ratus ribu, hanya dapet sekian ribu perak. Bagaimana ketika modal juta-an di pameran, harus tekor puluhan juta. Aku tau banget rasanya menangis dan pedih merasakan hal itu. Tapi, apa yang beliau tampakkan dari kepedihan-kepedihan itu justru melatih ketegaranku sejak kecil. Bapak nggak pernah ngeluh dan menahan uang jajanku. Kebutuhan sekolah selalu lengkap. Beliau selalu bilang, “Syukuri aja... Adanya ini ya nikmatin ini. Nggak usah diada-adain... Nggak ada duit, besok juga ada jalannya... ” dan memang benar, dengan modal rasa syukur itu, kehidupan kami selalu cukup. Pepatah Arab bilang, “kaifa akhoful faqir? Wa ana ‘abdul Ghoniyy” Gimana bisa kita takut faqir? Lha wong kita budaknya yang Maha Kaya.”

Jadi, yang membuat hidup cukup itu bukan besar kecilnya pendapatan, tapi rasa syukur yang selalu tertanam. Berapa pun besar pendapatan, kalau gaya hidup dan rasa syukur nggak ada, tetep aja kurang. Pengen ini pengen itu, gengsi ini gengsi itu. Tapi sebaliknya, walau sedikit uangnya, kalau bersyukur, insyaAllah hidup pasti tenang.

Namanya usaha, nggak selamanya bangkrut. Ada masa-masa emas dan kejayaannya. Bagaimana bahagianya ketika usaha laris meraup untung puluhan juta. Ketika usaha membuahkan hasil dengan melimpahnya keinginan yang terwujudkan. Aku belajar bagaimana melimpahnya rezeki itu dikelola. Bukan untuk dihambur-hamburkan atau dibelanjakan sesuka hati. Bukan juga untuk disombongkan dengan pamer ini itu di depan banyak orang. Tapi, lebih untuk ditabung, digunakan seperlunya, dan disisihkan untuk yang membutuhkan. Kalau kata penulis buku 10 Kunci Rezeki Ala Sahabat Rosulullah, Fauziah Rachmawati, seharusnya rezeki itu menjadi penghantar ke surga.

Owner dari pusat flanel asal Malang itu juga menuliskan bagaimana ketika sahabat-sahabt Rosulullah gemilang dalam berbisnis dan gemilang meraih surga lewat hartanya.

Dari pelajaran-pelajaran itu lah aku belajar, sebagai pebisnis di bidang wedding, aku tidak boleh patah semangat ketika tiba-tiba calon pengantin meng-cancel orderannya. Atau ketika tidak ada orderan sama sekali. Rezeki itu sudah ada yang mengatur, mungkin ketika hilang satu customer Allah akan menggantikan dengan puluhan customer lain. Mungkin dengan begitu juga, aku bisa lebih rajin sholat dhuha. Jadi, positif thinking aja.

Begitu pula ketika orderan sedang banyak, aku bisa belajar mengelolanya dengan baik. Dipakai seperlunya dan digunakan agar bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang.

Bisnis itu nggak selamanya untung dan nggak selamanya rugi, Guys. Nikmatin dan syukurin aja... Kata D'Masive,
"Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik"

Semangat berniaga, semangat masuk surga ^___^

9 komentar :

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Semoga bermanfaat.

Salam
V
^____^